25
november 2018, tepatnya adalah hari ini. Impian yang telah saya cita-citakan
sejak semester satu harus kandas. Pasalnya sudah dua kali saya
memperjuangkannya dan iniadalah untuk ketiga kalinya. Ketika semester dua tahun
2016 saya mendapat kabar bahwa diselenggarakan suatu olimpiade nasional di
bidang MIPA seperguruan tinggi se-Indonesia. Meskipun mengikuti tahap-tahap
yang begitu panjang, saya memutuskan untuk ikut. Selesai praktikum Fisika yang
dibimbing oleh asisten dosen, saya langsung menuju BAKSI untuk mendapat info
lebih lanjut menegnai Olimpiade tadi. Sesampai dibaksi yang merupakan tempat
yang saya tuju sebelumnya, bergegas saya bertanya dengan pegawai yang bekerja
di sana. “Maaf pak, tadi saya dapat info kalau ada lomba ON-MIPA PT yang diadakan
oleh dikti. Nah begini pak, saya berniat mau ikut jadi gimana cara mengurusnya
pak?”. Bapak itu pun langsung menjawab :Begini nak, untuk mengikuti lomba ini
harus melalui prodi masing-masing terlebih dahulu. Anak ini prodinya apa?”.
“Saya dari prodi Pendidikan Matematika, pak” jawab saya. Bapak tadi pun mejawab
“Nah, kalau begitu segera daftarkan dirinya di akademik fakultas dulu. Setelah
itu diseleksi se-universitas Jambi”. “Okelah pak kalu begitu, saya daftarin
diri di fakultas terlebih dahulu” timpal saya. Meskipun sendirian dari
angkatan, saya benar-benar bertekad untuk mengikuti lomba ini. Motivasi saya
ikut olimpiade ini memang linier dengan jurusan yang saya ambil, selain itu
saya juga menyukai Matematika. Karena itulah saya berani untuk ikut.
Saya
pun langsung menuju fakultas saya yaitu FKIP yang berjarak 100 M dari BAKSI
tadi. “Assalamu’alaikum, maaf buk. Saya mau daftarkan diri untuk ikut ON- MIPA
PT” pinta saya. “Memangnya adik ini semester berapa?” tanya petugas akademik
FKIP. Saya pun menjawab “ Saya semester dua bu”. “Begini, dik pendaftaranya
sudah ditutup hari ini” jelas ibu tadi. “Oh, iya ya bu sudah tutup tapi infonya
baru-baru ini masih dibuka”. Tegas saya. “iya tapi khusus untuk kakak tingkat
diatasmu. Kamukan juga masih semster dua jadi semster selanjutnya juga masih
bisa ikut” ibu tadi kembali menjelaskan. “Iya bu, gak papa lah kalo seandainya
gak bisa” jawab sedih.
To be continued .....!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar